Front Page

14 January 2013

Cara Melatih Suara Agar Bisa Bernyanyi di Nada Yang Lebih Tinggi + Cara Bernyayi Dengan Baik + Melatih Suara + Cara Bernyanyi + vocal





1]. Untuk menghasilkan bunyi yang indah, vokal manusia seperti halnya instrumen musik pada umumnya memiliki empat elemen pokok penghasil bunyi, yaitu :
a. paru-paru sebagai sumber tenaga
b. larynx sebagai penggetar
c. pharynx sebagai ruang pemantul tenggorokan, rongga mulut, dan rongga hidung sebagai ruang resonator

Tubuh kita dirancang [justify]sedemikian rupa sehingga mampu menghasilkan suara yang baik. Pada saat kita bernyanyi, sumber tenaga yang befungsi untuk menggetarkan vibrator adalah udara. Udara tersebut kita hirup dan keluarkan melalui teknik pernafasan diafragma dan bukannya dada, bahu ataupun perut.


2]. Bila bunyi pada gitar dan biola dihasilkan oleh dawai yang bergetar, maka pada vokal manusia yang menjadi instrumen getarnya adalah pita suara. Pita suara berada di dalam kotak suara yang terbuat dari otot dan tulang rawan yang terletak pada bagian atas batang tenggorokan (larynx). Larynx memiliki panjang lima belas sentimeter dan lebar empat sentimeter. Pita suara merupakan selaput lentur dengan panjang berkisar di antara dua sentimeter (pria) hingga satu seperempat sentimeter (wanita). Suara yang baik hanya akan dihasilkan apabila selaput suara tadi bergerak merapat hingga membentuk celah sempit yang bergetar yang disebut dengan glottis.


3]. Alat pemantul yang terdapat dalam tubuh kita lazim disebut pharynx. Pharynx merupakan ruangan di balik anak tekak yang dapat diperbesar/ diperkecil secara elastis. Pharynx berfungsi memberikan warna suara dan huruf vokal yang beraneka ragam.


4]. Berkaitan dengan tiga resonator vokal yang memberikan kontribusi paling signifikan, yakni: tenggorokan, mulut dan hidung, maka ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan :

a. Suara gelap, seakan-seakan "ditelan" dan berkesan jauh diakibatkan oleh konsentrasi suara yang terlalu banyak terfokus pada resonator tenggorokan
b. Suara terang, lebar dan memiliki fokus ke depan diakibatkan oleh konsentrasi suara yang terlalu banyak terfokus pada resonator mulut
c. Suara sengau diakibatkan konsentrasi suara yang terlalu terfokus pada resonator hidung
Jadi dengan kata lain menggunakan kombinasi ketiga resonator tersebut secara proporsional merupakan suatu keputusan yang bijak.

5]. Posisi lidah yang baik pada saat bernyanyi sebaiknya datar dan berada di belakang lengkung gigi bawah.


6]. Bernyanyi dalam posisi duduk/berdiri yang benar, yaitu :

a. Mencari posisi berdiri yang paling nyaman dengan berat tubuh bertumpu rata pada kedua kaki
b. Sedapat mungkin membentuk garis lurus dari titik tengah kedua tumit hingga kepala
c. Jangan mengencangkan otot-otot betis atau bertumpu pada kedua tumit
d. Kedua lutut harus terasa longgar dan dapat bergerak dengan bebas
e. Perut bagian bawah (di bawah pinggang hingga pinggul) harus sedikit ditarik ke dalam tanpa dipaksakan. Bilamana perut bagian bawah bergerak terlalu ke depan maka menyebabkan badan menjadi melengkung
f. Perut bagian atas (pinggang hingga tulang rusuk) sangat penting untuk pernafasan, karena itu perut bagian atas harus terasa bergerak bebas. Perut bagian atas yang terlalu ditarik ke dalam atau didorong keluar secara berlebihan dapat menyebabkan ketegangan. Ketegangan ini pada akhirnya akan mengganggu proses pernafasan yang kita takukan
g. Posisi punggung haruslah lurus sehingga tulang belakang akan terangkat
h. Dada harus dalam posisi tegap tanpa dipaksakan dengan catatan bahwa dada tidak boleh bergerak naik dan turun pada waktu kita mengambil dan mengeluarkan nafas
i. Bahu harus ditarik sedikit ke belakang, dan selama bernafas atau bernyanyi bahu tidak boleh bergerak. Posisi bahu yang tidak bergerak akan membantu banyak dalam mempertahankan sikap dada yang lapang serta tulang belakang yang terangkat
j. Kedua lengan harus dapat bergerak dengan bebas dan tidak terasa kaku
k. Hindari gerakan-gerakan yang mencerminkan rasa gugup seperti menggosok¬-gosokkan ibu jari, mengepalkan tangan, meraba-raba pakaian, mengusap-usap rambut dan sebagainya
l. Hindari kebiasaan mengangkat dagu saat membidik nada tinggi.

7]. Beberapa latihan praktis untuk membentuk sikap tubuh yang baik :

a. Sikap berdiri/duduk yang tegak (bayangkan diri anda sebagai seorang raja atau ratu yang tengah berjalan dengan angkuh)
b. Kedua tumit tidak saling menempel
c. Kedua kaki terpisah dengan jarak kurang lebih 15 cm. Salah satu kaki dapat diletakkan di sebelah depan dengan jari-jari kaki dalam posisi normal
d. Secara perlahan bersandar ke depan pada telapak kaki dan kemudian kembali ke posisi semula yaitu pada tumit. Temukan posisi berdiri yang terbaik dengan mencari titik tengah diantara tumit dan telapak kaki
e. Tundukkan kepala hingga menyentuh dada dan perhatikan bahwa antara leher dan tulang belakang sekarang terpisah
f. Membayangkan kepala seolah-olah tergantung di langit-langit kamar dan terlepas dari tubuh
g. Memutar kepala ke kiri dan ke kanan dengan tujuan melemaskan persendian leher
h. Menggerakkan lengan secara terpisah, seolah-olah sedang mengibas-ngibaskan air pada telapak tangan dan lengan
i. Menggerakkan kaki, seolah-olah sedang mengibas-ngibaskan air pada telapak kaki
j. Melompat dengan tujuan mengendurkan semua ketegangan pada persendian dan otot
k. Melenturkan bahu dan leher dengan cara menundukkan dan menengadahkan leher ke depan dan ke belakang
l. Melenturkan lutut dengan cara menekuk lutut
m. Menggerakkan tumit naik dan turun sambil menjulurkan tangan ke atas sejauh mungkin seolah-olah hendak memetik buah yang berada di luar jangkauan
n. Membayangkan tubuh seperti sebuah genta besar yang berayun-ayun dari kiri ke kanan

8]. Pernafasan dengan menggunakan diafragma :

a. Diafragma dalam posisi rileks adalah otot yang berbentuk menyerupai kubah yang terletak memanjang pada bagian bawah tulang rusuk. Ketika paru-paru dipenuhi dengan udara, diafragma memipihkan dirinya sehingga memungkinkan tersedianya ruang tambahan untuk pengambilan udara. Karena diafragma melekat pada bagian bawah tulang rusuk manusia, maka otot-otot intercostal (otot-otot diantara tulang¬tulang rusuk) juga turut mengembang. Pada saat pengambilan udara diafragma berubah memipih dan bergerak turun ke bawah sehingga mendorong organ-organ tubuh yang berada di bawahnya mengembang keluar. Karena itulah para penyanyi disarankan untuk menghindari makan besar sebelum bernyanyi
b. Pada saat mengambil nafas rongga perut bergerak mengembang ke segala arah terutama ke samping dan ke belakang. Pengambilan nafas dapat dilakukan dengan menggunakan mulut dan hidung secara bersamaan seakan-akan membayangkan sedang mencium harumnya bunga. Namun pada bagian-bagian lagu yang tidak memberikan jeda yang cukup, maka kita hanya dapat mengambil nafas dengan menggunakan mulut. Sedangkan pada bagian lagu yang memberikan jeda yang cukup panjang, disarankan menggunakan hidung (lebih higienis) dan mulut secara bersamaan
c. Pada waktu menghirup udara, posisi dada tetap dalam keadaan rata dan terasa bergerak melebar ke samping. Perhatikan bukan membusung atau bergerak ke atas!
d. Pada waktu sedang menghirup nafas, perhatikan bahwa bahu samasekali tidak bergerak naik, ke depan ataupun ke belakang
e. Otot tulang belakang dan tulang belakang berfungsi menahan agar rongga perut yang mengembang tersebut tidak segera mengendur. Dalam menahan agar perut tetap kencang, jangan sekali-kali menggunakan otot-otot bahu
f. Pangkal tulang belakang (daerah ekor) bergerak ke bawah sedalam-dalamnya dan tetap dipertahankan demikian selama proses menahan udara
g. Pada waktu mengambil nafas dalam-dalam maka secara otomatis langit-langit lunak akan bergerak ke atas dan sebaliknya jakun bergerak ke bawah. Posisi terbuka seperti ini merupakan posisi bernyanyi yang benar
h. Pada saat sedang bernyanyi, udara yang telah diambil tadi dikeluarkan kembali secara teratur dengan senantiasa mempertahankan kondisi rongga perut yang tetap kencang dan bukan tegang
i. Empat hal yang perlu diingat baik-baik dalam melatih pernafasan adalah :

(1) postur tubuh yang terkoordinasi dengan baik perlu tetap dipertahankan

(2) pengambilan nafas yang benar tidaklah berbunyi
(3) pada saat mengeluarkan udara posisi dada harus tetap dijaga
(4) pada setiap pengambilan nafas tulang-tulang rusuk di bagian bawah haruslah mengembang

Beberapa latihan praktis untuk pernafasan


Menghirup udara :

(1) sikap berdiri tegak
(2) salah satu tangan berada di pinggang
(3) tangan lainnya menekan pusar
(4) dengan meniru bentuk mulut ikan hirup udara pelan-pelan dengan menggunakan hidung dan mulut. Bayangkan bahwa anda sedang mencoba mengenali aroma suatu parfum
(5) selama proses pengisian udara berlangsung bayangkan bahwa tubuh anda ibarat balon yang mengembang karena diisi udara
(6) menahan udara yang telah diambil dengan rileks (posisi tubuh yang mengembang) dan menggerakkan kepala ke kiri dan ke kanan secara perlahan

Mengeluarkan udara :

(1) mengeluarkan udara yang telah diambil dengan menggunakan konsonan "sh"
(2) menenangkan seorang bayi yang sedang menangis
(3) menirukan bunyi lebah
(4) membayangkan sedang meniup balon yang melayang di udara agar tidak terjatuh ke tanah

Mengaktifkan diafragma:

(1) tertawa dengan bebas ibarat seseorang berbadan gemuk tengah tertawa mengakak karena melihat adegan yang sangat lucu: ho - ho - ho - ho -ho
(2) tertawa mengikik ibarat seorang nenek sihir jahat yang tengah tertawa kegirangan karena melihat korbannya diliputi ketakutan: hi - hi - hi - hi - hi

9]. Bernyanyilah secara rileks dan hindari ketegangan pada otot bagian manapun. Ketegangan yang terjadi pada bahu ataupun rahang akan membuat udara yang telah kita hirup menjadi tidak berarti samasekali. Ketegangan ini mengakibatkan: a) udara yang dihirup segera terbuang dengan percuma karena celah di antara pita suara (glottis) terbuka lebar; b) terjadinya suara leher.


10]. Bernyanyi secara imajinatif (membayangkan seperti sedang meniup kapas-kapas di udara agar tidak terjatuh di lantai dan lain-lain).


11]. Bernyanyi dengan orientasi suara yang benar (membayangkan suara yang berada dalam satu botol kosong dan terdengar jernih).


12]. Berlatihlah bernyanyi dengan menggunakan support yang baik. Banyak orang yang tidak memahami fungsi support dalam bernyanyi. Kenyataan yang sering terjadi bahwa keluar masuknya aliran udara dalam tubuh dikendalikan dengan menggunakan otot penelan (peristaltik). Akibatnya yang terjadi adalah intonasi (bidikan nada) seringkali meleset, artikulasi tidak jelas, dan suara menjadi serak. Beberapa latihan praktis di bawah ini berguna untuk merasakan peran support dalam bernyanyi :

a. berdirilah dengan tegak dan rentangkan kedua lengan sejajar dengan bahu
b. hembuskan konsonan "f"
c. hiruplah udara secara perlahan dengan menggunakan konsonan "f" dan pada waktu yang bersamaan putar lengan ke depan sebesar 180 derajat sehingga kedua ibu jari menghadap ke bawah. Anda akan merasakan gerakan otot yang kuat disekitar tulang belakang
d. hembuskan udara keluar dengan tetap menggunakan konsonan "f" dan putar kembali kedua lengan ke posisi semula.



Itu tergantung kebiasaan kita. Saya sejak kecil udah suka banged nyanyi2 lagu bernada2 tinggi, seperti lagunya C.Aguilera, Celine Dion, Mariah Carey, Whitney Houston. Jadi, meskipun sekarang udah umur 33 thn, nada tinggi mudah dicapai.


Agar tetep merdu di nada tinggi, gunakan head-voice, agar tidak terlihat ngoyo saat nyanyi. Jika kamu udah dapet caranya, nyanyi dengan nada tinggi justru menghemat nafas daripada nyanyi dengan nada2 rendah. Karena nada tinggi justru membutuhkan hembusan angin lebih kecil daripada nada2 rendah. Tapi organ vocal akan cepat capek, karena berkontraksi ketimbang nada2 rendah.


Sebenarnya, ada beberapa cara untuk mencapai nada tinggi, salah satunya adalah head-voice. Dengan head-voice, nada tinggi mudah dicapai. Dan head-voice itu jauh lebih merdu dari pada suara biasa. percaya deh. Kalo udah bisa, tingkatkan kemampuan dari modal register ke falsetto register. Falset bisa digunakan untuk menembak nada2 sangat tinggi ketika head voice tak bisa mencapainya. Dan tingkatan yang tertinggi adalah whistle register, yaitu lengkingan suara sebagaimana Mariah Carey biasa menggunakannya.


Untuk head-voice caranya adalah "lempar" suara kamu tepat di rongga kepala. Latihlah dengan mengucapkan "aaaaa....." sampai suara kamu beresonansi di kepala (BUKAN di tenggorokan atau dada). Kepala kamu akan terasa sedikit "geli" karena udara "berkeliaran" di rongga kepala. Contoh terbaik untuk head-voice yaitu suaranya CELINE DION. Menurut saya, Celine menyanyikan hampir semua lagu dengan head-voice hampir di semua bagian note lagu. Kelebihan head-voice adalah kita bisa menahan nada tinggi selama mungkin, bahkan sampai 15 detik lebih ketimbang belting-voice atau chest-voice.Contoh lagu: "I Surrender", "I Drove All Night".


Cara lain untuk menembak nada tinggi yaitu dengan belting-voice atau chest voice. Keunggulannya adalah suara kita tetep tebal (tidak tipis dan tidak melengking) sehingga antara nada rendah dan tinggi terdengar stabil dan rapih ketebalan suaranya. Keunggulan yang lain adalah suara ini dapat meberikan efek DRAMATIC. Sangat pas untuk dinyanyikan pas klimax lagu, seperti bagian Chorus akhir. Namun, suara ini membutuhkan nafasnya yang "banyak" dan power yang sangat kuat. Contoh yang tepat untuk belting-voice atau chest-voice adalah C.Aguilera. Bahkan saking seringnya dia menggunakan suara ini, dia sering dinilai OVERSINGING. Tapi itulah hebatnya dia. Nafasnya tetap "banyak" dan stabil meskipun menggunakan belting-voice atau chest voice mulai dari bagian awal lagu ampe akhir lagu. Contoh lagu: "Lady Marmalade", dan "Ain't no Other Man".

Ada beberapa pengetahuan umum dan keterampilan dasar yang musti dimiliki oleh setiap munsyid, diantaranya adalah:
A. Keselarasan atau Blending
Keselarasan merupakan faktor paling penting dalam menghasilkan komposisi musik yang baik. Faktor keselarasan yang paling perlu diutamakan adalah masalah nada, irama, kuat lemah suara atau sifat bunyi. Sebuah grup layak disebut harmonis bila dapat menghasilkan nada yang tidak sumbang, tempo atau kecepatan ketukan yang stabil, termasuk kekompakan dalam menjalani kecepatan lagu. Selain itu harus didukung oleh kekompakan dalam menentukan kapan harus memproduksi bunyi yang keras, lembut, sedang, agak keras, agak lunak atau sangat lunak. Kemampuan memilih alat musik serta kecermatan dalam memfungsikannya -termasuk vokal- sebagai variasi pada bagian-bagian lagu tertentu, juga harus dimiliki.
Apabila vokal yang bening yang disertai dengan keselarasan nada, ketukan dan irama, dinamik (kuat lemahnya suara) dan keselarasan paduan sifat bunyi pada sebuah lagu dinyanyikan dengan penuh konsentrasi dan perasaan, maka lagu tersebut akan sangat nyaman untuk didengar.
C. Melatih Pernafasan
Dalam bernyanyi nafas merupakan faktor yang paling mendasar, sebab terjadinya bunyi vokal terproses melalui gesekan nafas dengan pita suara atau larynx yang digetarkan oleh resonansi leher. Latihan yang akan dilatih ini memiliki 2 manfaat. Pertama, agar kita bisa memiliki nafas yang cukup panjang untuk menghindari nyanyian yang terengah-engah yang bisa mengakibatkan nyanyian kita tidak nyaman didengar. Kedua, untuk menambah kekuatan tenaga diafragma atau tekhnik powering diafragma.
Latihan dasar pernafasan yang bisa dilakukan adalah, mengambil nafas pelan-pelan selama 10 detik, setelah itu langsung menahan nafas dalam waktu 10 detik, kemudian langsung keluarkan nafas pelan-pelan dalam waktu 10 detik pula. Apabila tidak kuat janganlah mencuri atau membuang nafas di luar yang sudah ditentukan tadi. Dalam kondisi yang tidak kuat sebaiknya buang saja nafas Anda kemudian bersiap lagi untuk kembali dari proses pengambilan nafas. Bila interval 10 detik sudah dirasa mudah maka anda boleh meningkatkan menjadi 15 detik, 20 detik dan seterusnya. Jika kondisi tubuh Anda mulai sangat lelah apalagi sudah merasa pusing, janganlah terlalu memaksakan diri. Oiya… olahraga rutin seperti jogging, renang dan yang lainnya juga mampu meningkatkan stamina dan pernafasan kita pada saat bernyanyi.
D. Tips Untuk Menambah Tenaga Vokal
Tenaga suara atau yang lazim disebut power sama pentingnya dengan mencapai kesempurnaan suara. Sebab suara yang lemah tidak akan menarik perhatian pendengarnya. Tenaga suara yang dimaksud bukanlah tenaga yang asal keras menjerit-jerit, sebab suara yang demikian bisa membuat lelah orang yang medengarnya. Tenaga yang dimaksud adalah vokal yang dihasilkan oleh tenaga diri –tekhnik vokal- dan tenaga perasaan.
Cara melatih tenaga suara yang sangat praktis adalah dengan menyiapkan sebuah lilin yang menyala, lalu lilin tersebut ditiup dari jarak minimal 1,5 meter hingga padam. Latihlah 10 – 20 kali tiap sesi dan usahakanlah dalam sehari melakukan dalam 2 sesi. Bila jarak 1,5 meter sudah semakin mudah, maka perjauhlah jarak itu, bahkan ada baiknya jumlah lilin pun semakin diperbanyak dalam bentuk yang berderet atau berbaris. Yang perlu diperhatikan dalam latihan ini adalah, tiuplah lilin dengan tenaga lahir dan tenaga perasaan. Latihan ini sekaligus membantu dalam meninggikan suara.
G. Tips Menghayati Lagu
Menyanyi adalah perbuatan mengekspresikan lagu melalui vokal. Untuk memperoleh sebuah nyanyian yang ekspresif dan menyentuh hati, maka yang paling dulu perlu dicapai adalah berupaya agar lagu yang akan kita bawakan bisa menyentuh perasaan kita sendiri. Bahkan buatlah diri kita sendiri merinding dasaat bernyanyi.
Cara praktis untuk melatih suasana hati tersebut adalah sebagai berikut:
Pertama, baca lirik lagu itu baik-baik hingga mengenal maknanya. Kedua, tentukan kesan Anda terhadap suasana lagu tadi apakah sedih, gembira, semangat, agung dan seterusnya. Ketiga, bacalah kata demi kata lirik lagu tadi dalam suasana hati yang ada pada kesan perasaan Anda. Setelah berhasil membaca dengan perasaan yang Anda miliki, kemudian tingkatkanlah dengan berlatih menyanyikan lagu berdasarkan jenis perasaan tadi. Latihan seperti ini sebaiknya tidak hanya dilakukan oleh penyanyi, tetapi juga dilakukan oleh para pemain musik (pengiring), agar disaat memainkan musiknya ia bermain dengan ekspresi yang sama dengan penyanyinya.


4 comments:

  1. postinganya membantu gan.... thanks gan...

    ReplyDelete

Please double post in this blog is up to you

SILAHKAN COPY PASTE SEPUAS MU