14 July 2012

SKRIPSI PENERAPAN KONSELING INDIVIDUAL DALAM MENGEMBANGKAN PERILAKU MORAL SISWA DI MAN X

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Masalah
Permasalahan moral yang dihadapi oleh manusia tidak hanya ketika sudah dewasa, tetapi JUGA sudah Muncul ketika berusia Remaja. Bahasa Dari waktu Ke waktu, permasalahan moral yang di Kalangan Remaja cenderung semakin MENINGKAT BAIK secara kualitatif maupun kuantitatif.
Illustrasi memaknai Pendidikan Remaja, seringkali diskursus Yang kemudian Muncul adalah paradigma gejala psikologis Dan sosiologis. Hal demikian disebabkan oleh problematika Remaja Indonesia Yang mempunyai kecenderungan negatif dipengaruhi oleh Yang Pelanggan Customers sekitar, seiring majunya Zaman Artikel Baru.
Banyak kasus penyimpangan therapy terapi Yang Berkembang terutama kemerosotan moral yang PADA kehidupan Anak didik, tidak diragukan Lagi telah mengalami kemunduran tingkah laku Yang tidak Sopan, keluyuran Dan tawuran.
Kenakalan Siswa atau Anak didik tidak dapat dipisahkan Artikel Baru kondisi sisial consumption sector Masyarakat Dan Zaman, karena setiap Zaman memiliki sifat Yang Khas Dan memberikan tantangan KHUSUS BAGI Generasi mudanya.
Namun di pihak Lain kenakalan Remaja (anak didik) Bukan sekedar gangguan terhadap keamanaan Dan ketertiban Masyarakat Saja lebih bahasa Dari ITU kenakalan Anak didik Akan berimplikasi PADA merosotnya moral yang Bangsa PADA poros Generasi Muda.
Kenakalan Anak didik adalah sebagai bentuk pengalihan perhatian, selain ITU JUGA dapat menghilangkan konflik batin sehingga menimbulkan keributan Dan hura-hura masal. Situasi di Customers Anak didik Yang sudah menjadi ekstrim, mereka cenderung menjadi Pengacau membuat kerusuhan Dan melakukan pelanggaran terhadap etika Pendidikan, hilangnya Sopan santun, melakukan tindakan keras bahkan MULAI terperosok Ke Dalam, praktek TNP ber ALKOHOL Dan obat-obatan terlarang Dan sejenisnya.
Sekolah sebagai Lembaga Pendidikan Dalam, mengembangkan therapy terapi moral yang tidak pernah berhenti bahasa Dari perhatian Dan pengamatan kitd. Salah satunya di Sekolah madarasah Aliyah Negeri X. Terjadi permasalahan seperti tawuran (berebut pacar) antar Pelajar melakukan kenakalan Biasa seperti berbohong (meminta tagihan dan PADA orangutan tuanya Artikel Baru alasan membayar Sekolah TAPI dibuat Belanja Dan berfoya-Foya), pergi Ke Rumah Tanpa pamit PADA orangutan tuanya (keluyuran) Bolos Sekolah, membuang Sampah sembarangan Dan sejenisnya. Mereka JUGA melakukan kenakalan pelanggaran Dan kejahatan seperti mengendarai Kendaraan Tanpa SIM, kebut-kebutan, Dan ADA beberapa bahasa Dari murid Yang diketahui melihat pornografi. Apakah inisial merupakan wujud bahasa Dari kegagalan Pendidikan moral yang dilakukan oleh para Yang pendidik (guru) selama inisial?.
Sekolah MAN X adalah Sekolah Yang BERDIRI di Atas naungan pondok pesantren mamba'ul Ma'arif denanayar X. Jadi Siswa Dan Siswi di MAN X Bukan hanya bahasa Dari Pelanggan Customers Sekolah ITU Sendiri, TAPI Siswa-siswinya berasal bahasa Dari Daerah-Daerah kota Yang Lain, seperti Madura, Surabaya, Jakarta, Semarang Dan kota-kota Yang Before, sehingga permasalahan Remaja sering Sekali Artikel Baru Muncul adanya pengaruh-pengaruh Luar Yang membuat Remaja menjadi krisis moral. Dan Artikel Baru mengetahui tingkah laku para Siswa nihil penulis Ingin mengetahui penerapan seperti Apa Yang Bisa menumbuh kembangkan akhlak mulia Yang membangun moralitas Siswa menjadi lebih BAIK, Dan seharusnya pembelajaran Pendidikan moral yang tidak cukup sekedar menghafal Diskonto-Diskonto kognitif TAPI JUGA harus di implementasikan Artikel Baru melibatkan seluruh Tenaga pendidik seperti Kepala Sekolah, guru Agama, guru UMUM, Kurikulum menggunakan metoda, media Dan Sarana, khususnya guru lembaga Bimbingan konseling Yang ADA di Sekolah nihil. Untuk itulah penulis melakukan penelitian untuk mengungkap inisial bagaimana guru lembaga Bimbingan konseling Illustrasi mengembangkan moral yang Siswa.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar Belakang di Atas, Maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pelaksanaan konseling individual di MAN X?
2. Bagaimana therapy terapi moral yang Siswa di madarasah Aliyah Negeri X?
3. bagaimana penerapan konseling individual Illustrasi mengembangkan therapy terapi moral yang Siswa di MAN X?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mendiskripsikan pelaksanaan konseling individual di MAN X.
2. Untuk mendiskripsikan therapy terapi moral yang Siswa di MAN X.
3. Untuk mendiskripsikan penerapan konseling individual Illustrasi mengembangkan therapy terapi moral yang Siswa di MAN X.

D. MANFAAT Penelitian
Masalah inisial penting untuk diteliti Sekali, karena mempunyai beberapa alasan, sebagaimana diketahui dimasa sekarang banyak Sekolah-Sekolah Yang menggunakan Tenaga lembaga Bimbingan atau konselor terutama di MAN. Apakah berfungsi seperti Yang diharapkan.
Baru skripsi inisial diharapkan dapat memberikan MANFAAT BAIK BAGI penulis maupun pembaca. Beberapa MANFAAT ITU ANTARA Lain:
1. Menambah pengetahuan tentang sejauh mana konseling individu Illustrasi mengembangkan Siswa moral.
2. Dapat mengembangkan salat Satu bagian bahasa Dari Ilmu Pendidikan, khususnya Yang berkaitan Artikel Baru lembaga Bimbingan konseling sebagai alternatife Terapi Illustrasi Pendidikan.
3. Menambah pengetahuan Illustrasi Kepemilikan Modal penelitian terkait masalah-masalah perkembangan Anak didik di Lembaga Pendidikan Illustrasi.

E. Definisi Istilah, Asumsi Dan Batasan
1. Definisi istilah
Definisi istilah Ulasan Sangat penting untuk dicantumkan, untuk menghindari perbedaan pengertian makna Yang ditimbulkan agar tidak terjadi Ke salahpahaman maksud judul Sesuai Artikel Baru penulis harapkan. Maka penulis Perlu menjelaskan istilah-istilah sebagai berikut:
a. Penerapan: pengenaan, perihal pemraktekkan Teori.
b. Konseling: merupakan upaya mendapatkan bantuan diberikan kepada Yang
individu, supaya diameter memperoleh konsep Diri atau kepercayaan Diri Sendiri, untuk dimanfaatkan olehnya Dalam, memperbaiki tingkah lakunya PADA Masa Yang Akan Datang.
c. Individu: adalah perseorangan atau Pribadi.
d. Mengembangkan: meningkatkan atau suatu proses imunisasi meliputi perubahan Yang lebih dapat mencerminkan sifat-sifat mengenai gejala psikologi Yang Tampak.
e. Therapy terapi: adalah tindakan atau perbuatan atau SIKAP seseorang.
f. Moral: adalah Rangkaian Diskonto tentang berbagai macam therapy terapi individu Illustrasi hubungannya Artikel Baru Kelompok sisial Dan Masyarakat.
Illustrasi penelitian Suami, Yang dimaksud bermoral Siswa di Sekolah adalah meliputi: Bolos Sekolah, merokok, berbohong, pacaran, tawuran Dan Lain sebagainya.
g. Siswa: Pelajar atau murid.
Jadi pengertian therapy terapi moral yang Siswa adalah suatu keadaan atau kelakuan Siswa sehari-Hari sebagai wujud Nyata bahasa Dari perbuatannya Illustrasi rangka berinteraksi Artikel Baru ligkungannya.
Baru demikian Yang dimaksud Artikel Baru judul skripsi inisial adalah suatu penelitian deskriptif kualitatif tentang penerapan konseling individual Illustrasi Company 's name membantu Siswa membentuk therapy terapi moral yang lebih agar BAIK.
2. Asumsi
Asumsi adalah anggapan Yang diyakini kebenarannya oleh Peneliti Dalam, penelitian inisial penulis berasumsi:
a. Disetiap Sekolah Selalu terdapat Siswa Yang Suka atau sering melanggar aturan-aturan Yang ADA disekolah nihil.
b. Siswa Yang melanggar aturan-aturan Sekolah merupakan sasaran lingkungan kegiatan BK
c. Dalam, penerapan BK terdapat hormone hormon-hormone hormon tertentu LAYANAN Yang pelaksanaannya melibatkan Personil Kepala Sekolah, Waka sek, konselor, guru Kepemilikan Modal Metode studi, wali kelas, Siswa Dan orangutan Tua Siswa
d. Dalam, penerapan inisial JUGA terdapat prosedur Yang digunakan, demikian pula Artikel Baru Pemanfaatan fasilitas Yang ADA.
3. Batasan
a. Illustrasi penelitian inisial penulis membatasi masalah-masalah PADA Company 's name penerapan konseling individual Illustrasi mengembangkan prilaku moral yang sampel bahasa Dari Siswa dikelas X Dan XI MAN X.
b. Illustrasi penelitian inisial penulis lebih menekankan PADA penerapan lanyanan konseling individual Dan hanya menyinggung: sedikit LAYANAN Yang Lain guna mmeberikan Gambaran pelaksanaan LAYANAN BK di MAN X.
c. Masalah Yang ditangani adalah therapy terapi moral yang Siswa di MAN X.
d. Menggunakan metoda pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara Yang, Observasi Dan Dokumentasi.
e. Penulis membuat konsep penelitian pengembangan Yang hasilnya diterapkan PADA guru BK Yang bersnagkutan di MAN X.

F. sistematika Pembahasan
Untuk memudahkan pemahaman skripsi inisial Maka Perlu adanya penyusunan Yang sistematis. Adapun sistematika pembahasannya adalah sebagai berikut:
BAB I Merupakan bab pendahuluan Yang berisi tentang Gambaran UMUM Yang meliputi latar Belakang masalah, Rumusan masalah, definisi operasional, menggunakan metoda penelitian Dan sistematika pembahasan.
BAB II Merupakan bab kajian Teori Yang menjelaskan tentang konseptual kepustakaan mendasar terkait Artikel Baru lembaga Bimbingan konseling Yang meliputi sub bab sebagai berikut: Pengertian lembaga Bimbingan Dan konseling individu. Teori psikologi Remaja, Menguraikan tentang therapy terapi moral yang Siswa, meliputi: Pengertian moral, therapy terapi moral, perkembangan moral yang Dan Siswa.
BAB III Dalam, Bab inisial menjelaskan tentang data yang REVENUES penelitian di Lapangan Yang meliputi tinjauan UMUM menyajikan tentang penyajian data yang tentang latar Belakang berdirinya MAN X, letak geografis, keadaan Sarana Dan prasarana, Struktur organisasi, keadaan guru, Karyawan Dan Siswa. Dan menguraikan tentang analisis secara pengiriman berkas dan pembahasan masalah penelitian Yang meliputi doa Aspek yaitu: penyajian REVENUES penelitian terdiri Bahasa Dari REVENUES wawancara Dan Observasi. Pembahasan masalah penelitian.
BAB IV Bab inisial merupakan penutup Yang berisikan kesimpulan Yang merupakan jawaban bahasa Dari permasalahan Yang ADA di Bab I Serta Saran-Saran.

4 comments:

  1. sangat membantu gan

    ReplyDelete

Please double post in this blog is up to you

SILAHKAN COPY PASTE SEPUAS MU

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...