PENERAPAN TEKNOLOGI PRODUKSI SAYURAN

Cakupan Komoditas

1.      Sayuran Utama :

a.       Kentang

b.      Bawang merah

c.       cabe

2.      Sayura lain :

a.       Tomat, terong, mentimun,kacang panjang.

b.      Buncis, kangkung, bayam.

c.       Bawang daun

Persyaratan Agroklimat

·         Suhu : dataran rendah lahan suhu antara 25-32⁰

·         Tanah dan ketersediaan air

secara umum, tanaman sayuran memerlukan tanah yang subur, cukup mengandung lahan makro dan mikro, cukup mengandung bahan organik dan kelembaban tanah cukup, disertai brainase yang baik. Tanah bertambah gembur, lapisan olahannya dalam dan dapat mempertahankan kelembaban tanah yang baik.

            Karena tanaman sayuran umumnya berumur rendah, dapat dipanen antara 20-100 hari, maka hara dalam tanah harus tersedia dengan cukup dan mudah di serap akar tanaman. Pemberian pupuk kandang dalam jumlah yang besar (6-10 ton /ha) untuk tanaman sayuran terutama ditujukan untuk memperbaiki struktur  tanah agar tanah menjadi gembur, drainasi dan aerasi tanah baik, dan dapat menyediakan hara tanaman. Namun untuk memperoleh produktivitas yang tinggi tanaman sayuran masih memerlukan pemupukan an-organik dalam jumlah yang cukup besar. Hal ini karena kandungan hara pupuk kandang adalah rendah, kurang mencukupi kebutuhan hara tanaman sayuran, yang tumbuh cepat dan membentuk biomassa yan besar.

Kandungan hara berbagai pupuk organik.

Manfaat Bahan Organik Dalam Tanah

1.      Sebagai pensuplai hara makro dan hara mikro

2.      Meningkatkan nilai KTK ( Kapasitas Tukar Kation )

3.      Menyediakan sumber energi bagi pertumbuhan mikroba dalam tanah

4.      Meningkatkan kapasitas penyimpanan air tanah

5.      Memperbaiki struktur tanah, menjadi gembur

6.      Mengurangi pengerasan permukaan tanah

7.      Memperbesar daya serap air permukaan

8.      Mengurangi pemadatan bila ada pemampatan tanah oleh tarnak, traktor atau pekerja lapang

9.      Berfungsi sebagai penyangga ( buffer ) terhadap perubahan reaksi tanah oleh pemupukan, pengapuran atau salinitas.

10.  Pengatur kesuburan tanah dengan cara menangkap kation  K⁺, Ca⁺⁺, agar tidak mengalami pelarutan ( leaching ) 

11.  Pembentuk chelat  ( ikatan nsure ) terhadap unsur mikro Fe, Zn, Mn yang tetap tersedia bagi tanaman

12.  Pembentukan chelat  terhadap AI sehingga mengurangi pengaruh keracunan AI, dan menghindarkan pembentukan ikatan P dengan Ai

13.  Mengurangi kepekaan terhadap erosi permukaan

14.  Kandungan bahan organik yang tinggi dalam tanah mengakibatkan pertumbuhan mikroba secara cepat memberikan pengaruh positif terhadap agregasi tanah oleh adanya miselium, hipha mikroba/ fungsi, yang dapat memperbaiki aerasi tanah

15.  Tanah yang mengandung cukup bahan organik menjadi mudah diolah

16.  Mempermudah pertumbuhan perakaran dan perkembangan umbi tanaman

17.  Mempertahankan kelembapan tanah dan menghindarkan tanaman kekeringan 

Bahan organik dalam tanah diperoleh dari pengembalian residu  ( sisa hasil panen ) kedalam tanah atau menjadikan residu sebagai bahan kompos untuk dikembalikan ke dalam tanah; pemberian pupuk organik (pupuk kandang, manura) ke dalam tanah; rotasi tanam dengan pupuk hijau seperti Crotalaria sp; Muccuna sp; dan sebagainya, dan membenamkannya ke dalam tanah.

Pembentukan kompos dari bahan hijauan atau residu tanaman bersama–sama kotoran ternak dapat dipercepat dengan menambahkan mikroba-pengompos atau “ microbes decomposer” , yang baik dijual di kios pertanian atau agen penjualan, seperti EM-4; “ Star-bio”: “ Emas”, dan sebagainya. Setelah residu tanaman menjadi kompos, C/N rasio menjadi lebih rendah, tetapi kompos berfungsi mempertinggi kandungan bahan organik dalam tanah.

Pada pertanian dengan masukan organik, terdapatnya bahan organik dalam kadar yang cukup tinggi, lebih tinggi 3% merupakan persyaratan keberhasilan untuk memperoleh produktifitas yang tinggi. Secara keseluruhan bahan organik dalam tanah berpengaruh positif terhadap kesuburan biologis, fisik maupun kimia tanah, serta membantu ketersediaan unsur-unsur hara bagi tanaman.

Penyiapan Benih

·         Benih bermutu

·         Keperluan disesuaikan  dengan jenis tanaman

Penyiapan Lahan dan Penanaman

·         Penyiapan lahan ditunjukkan untuk memperbaiki drainase dan serasi tanah

·         Lakukan pembajakan, pencangkulan, pembersihan gulma, perataan tanah

·         Saat tanam tanah bedengan dalam kondisi kapasitas lapang

·         Waktu penanaman sebaiknya pagi atau sore hari

Pemupukan dan Pengairan

·         Pupuk dasar berupa pupuk kandang diberikan saat pengolahan lahan

·         Pupuk susulan diberikan sesuai dengan jenis tanaman

·         Kelembaban tanah dijaga pada kondisi kapasitas lapang

·         Masa kritis pada saat pertumbuhan vegetative, pembungaan dan pembuahan

·         Penyiraman disesuaikan dengan kondisi air dan lahan.

Pengendalian OPT

·         Dilakukan denganhasil PHT

·         Pestisida kimia digunakan sebagai pilihan terakhir

·         Penggunaan bahan-bahan alami ( pestisida nabati )